spongebob

SpongeBob SquarePants

Minggu, 03 November 2013

Pengertian Lingkungan Hidup


Pengertian Lingkungan Hidup - Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.


LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.   Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2.   Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3.   Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.


Sumber:





KEPEDULIAN LINGKUNGAN


 

Hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan setiap  orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa hidup sehat dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati hidup sehat dan bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau budaya. Perubahan perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus-menerus. Dalam hal ini sikap kepedulian lingkungan harus dipupuk terus menerus supaya nantinya menjadi manusia yang mempunyai kepedulian lingkungan yang tinggi sehingga tidak lagi terjadi kerusakan lingkungan akibat ulah manusia di kemudian hari.
Selama ini anggapan hidup bersih dan sehat adalah tanggung jawab dokter atau bidang kesehatan. Padahal anggapan seperti itu tidak dibenarkan, karena hidup bersih dan sehat adalah hak dan kewajiban semua orang. Ketika sikap manusia mengenai lingkungan dan dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terurus dan terpikirkan, saat lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara kehidupan dengan kehidupan lainnya akan berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi setiap makhluk hidup yang ada disekitarnya. Maka dengan demikian dibutuhkan sikap peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya sikap peduli terhadap lingkungan akan menjadikan suasana yang nyaman, tentram, bebas dari kerusakan lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan bisa ditunjukkan dengan adanya sikap yang positif terhadap lingkungan. Seperti menjaga keseimbangan lingkungan memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sampai menjaga lingkungan dari polusi.
Menurut Soeryani ( 2005 :27), pendidikan lingkungan hidup adalah pengajaran serta penyebarluasan filsafat dan dasar-dasar pemahaman tentang lingkungan hidup. Hal ini berarti bahwa pendidikan lingkungan akan menjadikan peserta didik mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Filsafat itu sendiri adalah kecintaan terhadap kearifan, sehingga pengajaran tentang filsafat berarti mendorong diri kita guna memperoleh kearifan itu untuk berperilaku sebaik mungkin dalam hidup ini. Filasafat lingkungan hidup adalah kecintaan terhadap kearifan sikap dan perilaku kita. Jadi filsafat lingkungan hidup merupakan pencarian untuk mendapatkan kearifan guna menata sikap dan perilaku seserasi mungkin dalam lingkungan di mana kita berada.
Menurut Sue ( 2003 : 43) bahwa kepedulian lingkungan menyatakan sikap-sikap umum terhadap kualitas lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Oleh karena kepedulian dinyatakan dengan aksi-aksi, maka seseorang yang peduli lingkungan tidak hanya pandai membuat karya tulis tentang lingkungan, tetapi hasil karya tulis itu diwujudkan dalam tindakan yang nyata. Jika sesorang baru bisa menuangkan sikapnya dalam bentuk tulisan, hal ini belum bias dikatakan sebagai orang yang bersikap peduli terhadap lingkungan.
Selanjutnya apabila tingkat kepedulian terhadap lingkungan tinggi maka kemungkinan besar akan mendorong untuk berperilaku yang mendukung lingkungan. Dengan demikian untuk menciptakan kepedulian lingkungan perlu adanya pengetahuan sebelumnya tentang lingkungan yang berasal dari belajar secara mandiri dengan membaca buku, dari media lain seperti televisi, internet dan bisa juga berasal dari proses belajar mengajar di kelas secara klasikal.
Menurut Suparno (2004:84), sikap kepedulian lingkungan  ditunjukkan dengan adanya peghargaan terhadap alam. Hakikat penghargaan terhadap alam adalah kesadaran bahwa manusia menjadi bagian alam, sehingga mencintai alam juga mencintai kehidupan manusia. Mencintai lingkungan hidup dan alam haruslah diarahkan agar ada sikap untuk mencintai kehidupan. Jika semua orang mencintai lingkungan hidup dan alam, maka semua orang akan peduli untuk memelihara kelangsungan hidup lingkungan, tidak pernah merusak dan mengeksploitasi sehingga di kemudian hari tercipta lingkungan yang menguntungkan semua manusia yang termasuk bagian dari lingkungan tersebut.
Nenggala (2007 :173 ) berpendapat bahwa indikator seseorang yang peduli lingkungan adalah :
1.   Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
2.  Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan yang terdapat  di sepanjang perjalanan.
3.  Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohin, batu-batu, jalan atau  dinding.
4.    Selalu membuang sampah pada tempatnya.
5.    Tidak membakar sampah di sekitar perumahan.
6.    Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.
7.    Menimbun barang-barang bekas.
8.    Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air.

Berdasarkan pengertian menurut ahli yang pertama yaitu Soerjani,  pendidikan lingkungan hidup adalah pengajaran serta penyebarluasan filsafat dan dasar-dasar pemahaman tentang lingkungan hidup. Hal ini berarti bahwa pendidikan lingkungan akan menjadikan peserta didik mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Dengan demikian sangat diperlukan pendidikan lingkungan hidup di lembaga-lembaga pendidikan baik secara eksplisit maupun implisit. Sedangkan menurut ahli yang lain dikatakan bahwa sikap kepedulian lingkungan ditunjukkan dengan adanya peghargaan terhadap alam. Dengan menghargai alam, contohnya seperti selalu menja kebersihan, menjaga lingkungan sekitar, suka memelihara tanaman, berarti seseorang memiliki sikap peduli terhadap lingkungan.
Kepedulian lingkungan dapat dinyatakan dengan sikap mendukung atau memihak terhadap lingkungan, yang dapat diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan.  Dari pengertian ini dapat dikatakan pula kepedulian lingkungan seseorang rendah jika seseorang tidak mendukung atau tidak memihak terhadap lingkungan dan kepedulian lingkungan tinggi jika seseorang mendukung atau memihak terhadap lingkungan.

Jadi dapat ditarik kesimpulan  kepedulian lingkungan adalah tingkat fokus perhatian terhadap suatu tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh yang meliputi unsur unsur penting seperti tanah, air dan udara, yang mana  memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya,  yang mencakup lingkungan hidup alami, lingkungan hidup binaan atau buatan dan  lingkungan hidup budaya atau sosial.






Contoh Sekolah Peduli Lingkungan (Adiwiyata) SMP)
SMP NEGERI 3 BALIKPAPAN



KEGIATAN PENGEMBANGAN SEKOLAH ADIWIYATA


Permasalahan lingkungan hidup saat ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi segenap elemen masyarakat memiliki peran dan tanggung jawab yang sama. Satu diantara elemen masyarakat yang berperan penting dalam hal ini adalah lembaga pendidikan. Sekolah merupakan lembaga terkecil dalam masyarakat yang mempunyai tugas dan tanggung jawab akan kualitas pendidikan dan bagian terintegrasi dalam pengembangan sumber daya manusia.
SMP Negeri 3 Balikpapan sebagai lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap perubahan prilaku siswa kearah yang lebih baik sesuai harapan orang tua, guru dan masyarakat. Salah satu prilaku yang diharapkan adalah bagaimana peserta didik memiliki kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup dalam hal ini sekolah berusaha merubah paradigma tentang kebersihan dan lingkungan hidup, yang dimulai dari pendidikan formal dengan harapan prilaku kalangan dunia pendidikan khususnya siswa siswi SMP Negeri 3 Balikpapan yang dapat memberikan dampak positif dimasyarakat sekitarnya.


  A.      Motivasi Sekolah Mengikuti Adiwiyata
Anak didik adalah generasi calon pemimpin bangsa untuk masa depan yang harus memiliki pola pikir dan perilaku yang berwawasan lingkungan global kepada setiap peserta didik sehingga menjadi individu yang peduli terhadap lingkungan dan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas hidupnya, sehingga kualitas dan kuantitas hidup bangsa tercapai. Pembentukan karakter yang peduli dan berbudaya lingkungan menjadi prioritas dalam menyongsong era global yang menjadikan motivasi SMP Negeri 3 Balikpapan dalam mengikuti kegiatan Adiwiyata.

  B.      Harapan Sekolah SMP Negeri 3 Balikpapan
Berdasarkan kenyataan diatas, maka SMP Negeri 3 Balikpapan perlu mengembangkan kurikulum yang disusun sesuai visi dan misi serta pertimbangan komite sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik, potensi dan kondisi sekolah, yang mampu mewadai kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian keikutsertaan SMP Negeri 3 Balikpapan dalam program Adiwiyata diharapkan dapat :
1. Melaksanakan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran warga sekolah dan masyarakat tentang nilai-nilai dan etika peduli dan berbudaya lingkungan serta permasalahannya.
2. Melaksanakan pengembangan kurikulum berbasis lingkungan sehingga dapat terwujud prilaku dan sikap setiap warga sekolah dan masyarakat menuju tumbuh kembangnya kepedulian terhadap perbaikan kualitas lingkungan dan kualitas hidupnya.
3. Tumbuhya kesadaran pada diri setiap warga sekolah dan mayarakat untuk mencegah dan mengurangi krisis lingkungan.
4.  Menerapkan kebijakan dan pemanfatan sarana dan prasarana sekolah yang ramah dan berbudaya lingkungan.
5. Mewujudkan sekolah sebagai tempat pembelajaran yang kondusif bagi setiap warga sekolah dalam upaya pembentukan karakter sebagai pecinta, pelestari dan penyelamat lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan.

  C.      Potensi Kedepan PLH
SMP Negeri 3 Balikpapan memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam pelaksanaan program Adiwiyata sebagai berikut :
1. Animo pendaftar siswa baru melebihi daya tampung sekolah setiap tahun
2.    Jumlah rombongan belajar 30 kelas
3.   Letak SMP Negeri 3 Balikpapan yang strategis, sehingga mudah di jangkau oleh seluruh komponen masyarakat.
4.    Memiliki luas lahan sekolah kurang lebih 2 ha.
5.   Kondisi lingkungan sekolah yang dapat di kembangkan berbagai macam kegiatan pengadaan kebun / pertanian seperti :
·         Menanam sayur – sayuran
·         Memiliki kebun kayu jati yang subur
·         Memiliki apotik hidup
·         Memiliki ruang UKS
·         Menanam berbagai macam buah – buahan
·         Memiliki taman sekolah yang hijau
·         Memiliki Botanical Garden
6.        Memiliki tempat peternakan lele jumbo
7.        Memiliki kantin sehat
8.        Memiliki barbagai sarana olah raga
9.        Memiliki karyawan dan guru yang cukup untuk pelaksanaan      Adiwiyata
10.    Memiliki tempat ibadah yang memadai
11.    Memiliki hubungan kerja sama dengan dinas kebersihan kota

  D.     Kendala Sekolah dalam Pelaksanaan Program Adiwiyata
Beberapa kendala yang dihadapi SMP Negeri 3 Balikpapan dalam pelaksanaan Program Adiwiyata yaitu :
1. Ada sejumlah siswa yang masih belum memiliki kesadaran   akan pentingnya hidup bersih seperti membuang sampah/bungkus permen disembarang tempat
2. Konstruksi tanah yang tidak stabil sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman di lingkungan sekolah
3. Peran lingkungan masyarakat yang kurang mendukung    program adiwiyata di sekolah
4.    Pagar sekolah yang kurang memadai